Demensia merupakan gangguan fungsi otak yang mempengaruhi ingatan, kemampuan berpikir, dan perilaku. Kondisi ini sering terjadi pada lansia, namun gejalanya bisa mulai muncul sejak usia 40-an atau 50-an.
Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum, tetapi ada pula demensia vaskular, dementia tubuh Lewy, dan demensia frontotemporal.
Meskipun tidak semua penyebab demensia dapat dicegah, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dan aktif dapat menurunkan risiko secara signifikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan sejak muda.
Sebagai penyedia jasa perawatan lansia, artikel ini akan menjelaskan tentang cara mencegah demensia adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan sedari muda.
Apa Itu Demensia dan Siapa yang Berisiko?
Demensia adalah sindrom yang ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti ingatan, bahasa, pemahaman, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup yang tidak sehat. Namun pada umumnya demensia terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Usia Lanjut
Risiko demensia akan meningkat setelah usia 65 tahun, namun gejala awal bisa muncul di usia yang lebih muda.
- Riwayat Keluarga
Faktor genetik dapat meningkatkan resiko seseorang terkena demensia, terutama jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit Alzheimer kemungkinan terkenanya akan lebih tinggi.
- Gaya Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak seimbang, dan kurang olahraga dapat mempercepat penurunan fungsi otak.
- Penyakit Kardiovaskular
Tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak dan meningkatkan risiko demensia vaskular.
- Kurangnya Aktivitas Sosial
Ternyata Kurangnya bersosialisasi bisa menyebabkan penyakit demensia, kurangnya kegiatan yang stimulasi mental dan interaksi sosial dapat mempercepat penurunan fungsi kemampuan kognitif.
Cara Mencegah Demensia Sejak Muda
Untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit demensia di masa tua, kamu bisa melakukan beberapa langkah pencegahan dapat dimulai sejak muda dengan menerapkan gaya hidup sehat dan aktif.
- Konsumsi Makanan Sehat dan Seimbang
Pola makan sehat sangat berpengaruh pada kesehatan otak. Diet Mediterania dan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sudah terbukti efektif dalam menurunkan risiko demensia. Karena model keduanya menekankan pada konsumsi:
- Buah dan Sayuran segar yang banyak mengandung sumber antioksidan yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan.
- Ikan yang mengandung lemak seperti salmon dan sarden yang kaya asam lemak omega-3 untuk meningkatkan fungsi kognitif.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung vitamin E yang baik untuk kesehatan otak.
- Minyak zaitun dan alpukat yang mengandung sumber lemak sehat yang membantu menjaga kesehatan pembuluh darah otak.
Hindari konsumsi gula berlebihan, lemak jenuh, dan makanan olahan yang dapat merusak fungsi otak dalam jangka panjang.
- Rutin Berolahraga
Olahraga secara teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru.
Selain itu, olahraga juga sangat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular yang memiliki kaitan dengan demensia. Jenis olahraga yang disarankan di antara lain:
- Olahraga Aerobik yang sederhana seperti jalan cepat, lari, bersepeda, atau berenang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan aliran darah ke otak.
- Latihan Kekuatan, contohnya seperti angkat beban untuk menjaga kekuatan otot dan keseimbangan tubuh.
- Yoga dan meditasi, sangat bermanfaat untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi serta kesehatan mental.
Usahakan berolahraga minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari sebanyak 5 kali dalam seminggu, dan sebaiknya olahraga dilakukan secara konsisten.
- Stimulasi Mental Secara Teratur
Otak sangat perlu dilatih agar tetap aktif dan tajam. Beberapa cara efektif untuk menstimulasi mental sejak muda antara lain dengan melakukan kegiatan sederhana seperti:
- Membaca Buku atau artikel ilmiah, yang berguna untuk melatih kemampuan analisis dan berpikir kritis.
- Mengisi Teka-teki silang atau sudoku, bermanfaat untuk melatih daya ingat dan keterampilan pemecahan masalah.
- Belajar bahasa asing atau alat musik, yang melibatkan aktivitas kognitif yang kompleks dan merangsang konektivitas pada saraf.
- Mengikuti kursus atau pelatihan selain untuk memperluas wawasan dan keterampilan baru, cara ini efektif untuk membuat kamu terus belajar dan menajamkan kemampuan berpikir.
- Aktif Bersosialisasi
Interaksi sosial dapat membantu menjaga kesehatan mental dan menurunkan risiko demensia. Cara untuk tetap aktif secara sosial kamu bisa melakukan hal berikut:
- Bergabung dengan komunitas atau organisasi sosial, seperti kelompok hobi, organisasi keagamaan, atau kelompok relawan.
- Menghadiri acara sosial, sekedar seperti menghadiri reuni, pertemuan keluarga, atau kegiatan komunitas.
- Berinteraksi secara digital,dengan menggunakan media sosial atau aplikasi panggilan video untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga.
- Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk pemulihan otak dan konsolidasi memori. Kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penumpukan plak beta-amyloid di otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu cara mencegah demensia yang cukup ampuh.
Tips mendapatkan tidur yang berkualitas:
- Tetapkan jadwal tidur yang teratur, usahakan untuk durasi tidur harus konsisten, bangun pada waktu yang sama setiap hari.
- Hindari gadget sebelum tidur, cahaya biru dari layar ponsel dapat mengganggu produksi melatonin, dan membuat tidur tidak berkualitas.
- Ciptakan Lingkungan tidur yang nyaman, pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan bebas dari kebisingan agar mendapatkan tidur yang berkualitas.
Baca tips-tips lainnya seputar tips-tips kesehatan lainnya terutama untuk lansia di website kami Jasa Rawat Lansia.